Garut, KMI
- Pendistribusian BLSM yang
digulirkan pemerintah, sebagai konpensasi kenaikan BBM, terkesan mengalami permasalahan
fatal, hampir di semua kabupaten pendistribusian BLSM tidak tepat sasaran khususnya
di Situsaeur Kecamatan Karangpawitan Garut sangat fatal, tidak sama dengan desa
yang lainnya.
Berdasarkan pantauan di lapangan ternyata hak penerima
BLSM hanya menerima uang Rp.45.000, itu pun juga bukan dari kantor pos, dari ketua
RT-nya masing-masing yang direkayasa oleh Kades dan RW.
Ketika konfirmasi dengan Kepala Pos Kec. Karangpawitan
Garut, dan berdasarkan data dari Kantor Pos, Desa Situsaaeur mendapatkan 264
Kartu KPS untuk warga miskin, uangnya sudah dicairkan oleh Desa dan RW,
sejumlah 264 X Rp.300.000, Jumlah total mencapai Rp.79.200.000, Sedangkan hak penerima
KPS hanya menerima uang dari RT masing-masing, sebesar Rp.45.000.
Dikatakan salah seorang warga Situsaeur, penerima
BLSM, permasalahan ini sangat fatal sekali karena disinyalir, pencairan secara kolektif
tanpa sepengetahuan hak penerima KPS. Menurutnya, ia sebagai penerima KPS
merasa tidak pernah menerima Kartu KPS dan tidak pernah diundang untuk musyawarah,
dan tidak pernah menandatangani Surat Kuasa untuk pengambilan ke Pos.*(Team)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar