Garut, KMI –
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Intan Garut menuai sorotan. Perusahaan milik Pemerintah Kabupaten Garut ini diduga mengalami tingkat kebocoran yang
tinggi.
Sumber
kepada Modus Investigasi mengatakan, tidak jelas apakah dugaan tingkat
kebocoran yang merugikan Pemkab Garut ini karena Pendapatan Asli Daerah (PAD)
yang tercecer dan berkurang akibat professionalisme pengelolaan yang tidak
berkualitas disengaja pihak PDAM Tirta Intan untuk kepentingan tertentu, atau
sebaliknya pihak PDAM Tirta Intan tidak memiliki kemampuan untuk mengelola
pendistribusian air di masyarakat.
Dikatakan
oleh sumber ini, tidak jelas mekanisme dan sistem yang diterapkan PDAM Tirta Intan dalam menjalankan operasionalnya. Perusahaan milik daerah ini
terkesan tertutup, cenderung mengabaikan kepentingan masyarakat pelanggan.
Mekanisme
pendistribusian air bersih di masyarakat pelanggan, kata sumber ini juga
menimbulkan tanda tanya. Distribusi air di masyarakat pelanggan sering diadakan
penggiliran. Penggiliran ini cenderung menimbulkan kesan bahwa PDAM Tirta Intan
sangat kekurangan air. Padahal bila dilihat dari letak geografis Kota Garut
yang dikelilingi pegunungan, bisa dipastikan sangat banyak air. Hanya
pengelolaan sterilisasinya saja yang harus dikelola secara professional.
“Sterilisasi
air bersih yang didistribusikan PDAM Tirta Intan kepada masyarakat pelanggan
juga menimbulkan tanda tanya, sampai saat ini belum terdengar suatu jaminan
dari pihak PDAM Tirta Intan bahwa air bersih produksi mereka dijamin
kualitasnya,” kata sumber ini.
Ditambahkan
oleh sumber ini, jaminan kubikasi terhadap pelanggan (konsumen, red) terkesan tidak transparan, sebagian besar
masyarakat pelanggan air bersih di Kota Garut bila memutar kran air, cenderung
yang keluar lebih dahulu adalah angin. Beberapa lama kemudian baru air ngocor.
“Tidak jelas kenapa sistem operasional pada aliran air
bersih di masyarakat Garut demikian, yang jelas angin yang bertiup kencang saat
kran air diputar juga menimbulkan angka-angka di meteran bertambah,” kata sumber ini.
Diduga
dengan sistem operasional PDAM Tirta Intan ini, akan sangat berdampak kepada
Pendapatan Asli Daerah.
Bererdar
rumor yang berkembang di masyarakat pelanggan air bersih di Kab. Garut, sistem
operasional PDAM Tirta Intan ini sudah mendapat perhatian dari pihak Yayasan
Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), dan sudah mendatangi PDAM Tirta Intan. Namun apa yang dibicarakan pihak YLKI di PDAM Tirta
Intan, juga bagaimana perkembangannya, hingga saat ini masih ditunggu
masyarakat pelanggan di Garut.
Koran
Modus Investigasi yang mendatangi Dirut PDAM Tirta Intan, Doni Suryadi, ST
untuk dimintai keterangan seputar sinyalemen ini, Jumat
(27/9) tidak berhasil ditemui. Modus Investigasi yang menunggu sampai lama
harus menyimpan bahan konfirmasi karena menurut Bagian Umum PDAM Tirta Intan,
Dody Sugandi, SH Dirut tidak bisa ditemui karena sibuk melayani tamu
dari Bandung. * (Tatang, Sy/Yusup/HaN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar