Jakarta, KMI - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
menerima penganugerahan World Statesman Award yang diberikan oleh the Appeal of
Conscience Foundation (ACF). Penghargaan ini diberikan di hadapan 400 tamu
undangan dari berbagai kalangan dalam rangkaian kunjungannya ke New York
(29-31/05) yang baru lalu.
"Pancasila
penting bagi keselamatan bangsa Indonesia yang perlu senantiasa diiringi dengan
kerja keras bersama, keberanian dan determinasi dalam mengatasi sejumlah
tantangan yang ada dalam proses demokratisasi", demikian disampaikan
Presiden SBY saat menerima penghargaan tersebut.
Hal ini
terutama mengingat masih adanya tantangan intoleransi, konflik komunal,
sensitifitas soal agama yang kadang memunculkan konflik maupun radikalisme yang
juga masih cukup mengemuka.
Presiden SBY
juga menekankan komitmennya untuk tidak memberikan toleransi terhadap setiap
tindakan kekerasan yang dilakukan oleh kelompok atas nama agama dan perusakan rumah
ibadah dengan alasan apapun.
"Indonesia
akan senantiasa melindungi hak-hak kelompok minoritas dan menjamin tidak ada
individu yang menderita karena diskriminasi serta penegakan hukum terhadap
setiap pelanggaran hukum yang ada".
Penghargaan
World Statesman Award ini diberikan sebagai bentuk penghargaan terhadap
Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden SBY, dalam mendorong perdamaian,
penegakan nilai-nilai Hak Asasi Manusia, dan juga kerja sama lintas agama, yang
selaras dengan nilai-nilai yang dipegang oleh ACF.
ACF sendiri
merupakan lembaga lintas agama yang bertujuan untuk mempromosikan kebebasan,
demokrasi dan hak asasi manusia melalui kegiatan lintas agama.
Pada
kesempatan penganugerahan penghargaan tersebut, beberapa pemimpin dunia,
seperti Presiden Barack Obama, Perdana Menteri Inggris, David Cameron dan
Presiden ke-17 Korea Selatan, Lee Myung-bak turut menyampaikan ucapan selamat
tertulis yang dibacakan oleh Rabbi Arthur Schneier, pimpinan ACF.
Tiga
penerima nobel perdamaian - Ramos Horta, Daw Au San Suu Kyi dan Presiden
Liberia, Shirley Johnson, juga menyampaikan ucapan selamat kepada Presiden SBY
dan menyebutkan peran dan kontribusi Presiden SBY yang membawa keberhasilan
dalam proses transisi demokrasi di tanah air, di tengah sejumlah tantangan
kompleks yang dihadapi Indonesia pasca reformasi politik, dan pada saat
bersamaan berhasil membawa Indonesia menjadi negara yang maju dan damai.
Siang hari
sebelum menerima penghargaan ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyerahkan
laporan High Level Panel (HLP) post Millennium Development Goals (MDGs) 2015
kepada Sekjen PBB, Ban Ki Moon yang dilakukan di Markas Besar PBB.*
(A-001/Sumber: KBRI Washington, D.C./Dit. Infomed)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar