Bogor, KMI - Bertambah lagi satu sarana wisata edukasi di
Indonesia, yaitu Balai Kirti. Balai Kirti merupakan sebuah museum yang
didirikan untuk menyimpan dan melestarikan benda-benda peninggalan presiden di
Indonesia, yaitu Ir. Soekarno, H.M Soeharto, B.J Habibie, Abdurrahman Wahid,
Megawati Soekarno Putri, dan Susilo Bambang Yudhoyono.
Kirti
berasal dari Bahasa Jawa Kuno dan Sansekerta. Kata tersebut berarti tindakan
yang membawa kemasyhuran. Apabila digabungkan, Balai Kirti berarti bangunan
yang menampung berbagai benda bersejarah, peninggalan perjalanan sejarah
kepemimpinan para presiden Republik Indonesia.
Berada di
kawasan Istana Bogor, bangunan seluas 9.000 m2 ini sangat menjaga estetika
Istana Bogor sebagai bangunan cagar budaya. Ini terlihat dari penampakan secara
keseluruhan bangunan Balai Kirti yang menjorok ke dalam dan tidak lebih tinggi
dari bangunan istana. Selain itu, bentuk atap yang menyerupai bangunan sekitar
istana yaitu berbentuk segitiga dengan warna putih terang mendominasi.
Pemilihan lokasi pintu masuk Balai Kirti yang berada di pintu gerbang III
Istana Bogor berupaya menjaga keharmonisan kegiatan harian presiden di istana,
agar tidak terganggu dengan kunjungan masyarakat ke Balai Kirti.
Balai Kirti
memiliki tiga lantai yang mencakup fungsi perpustakaan, museum, dan ruang
pamer. Ketika mengunjungi bangunan yang memasuki tahun kedua pembangunannya
ini, terlihat masing-masing lantai sudah ditandai untuk keperluan peletakan
barang-barang peninggalan. Di lantai dua, Mendikbud Mohammad Nuh tampak bersemangat
menerangkan fungsi masing-masing ruangan kepada rombongan wartawan.
“Untuk
masing-masing presiden, kita berikan masing-masing ruangan untuk dapat
meletakkan barang-barang peninggalan tersebut,” ujarnya saat meninjau kemajuan
pembangunan Balai Kirti, di Bogor, Minggu siang (3/8/2014). Ruangan sebesar
8x11 meter itu akan diisi koleksi pidato, lukisan, pencapaian para presiden,
bahkan patung dari presiden itu sendiri.
Selain ruang
pamer presiden, perpustakaan presiden pun menjadi daya tarik dari Balai Kirti.
Rencananya, perpustakaan ini akan memuat koleksi buku yang menjadi bacaan dari
presiden. “Kita berikan buku yang asli, yang pernah dibaca masing-masing
presiden, bahkan yang pernah ada coretan mereka,” kata Menteri Nuh. Dirjen
Kebudayaan Kemdikbud, Kacung Maridjan mengungkapkan, perpustakaan itu akan
menampung sebanyak 3000-an buku.
Kemudian di
lantai tiga, terdapat ruang terbuka dengan tanaman hijau, dan rerumputan yang
sudah ditanami. Kacung menjelaskan, lantai itu akan digunakan sebagai sarana
berkumpul bagi para pengunjung. “Di sini tempat bersantai, rencananya bahkan
akan dibangun patung presiden dengan posisi dalam keadaan santai, tapi itu baru
direalisasikan tahun 2015,” jelasnya.
Mendikbud
berharap keberadaan Balai Kirti dapat menjadi sumber inspirasi bagi anak-anak.
“Jadi kalau mau tau presiden, sudah dikumpul menjadi satu, siapa saja yang
masuk ke sini sudah dapat informasi keenam presiden itu,” katanya. *(Gloria
Gracia/HaN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar