Selasa, 05 September 2017

Atasi Kelangkaan Elpiji 3 Kg, Pemkab Pangandaran Harus Segera Miliki SPBE



PANGANDARAN, KMI - Dengan adanya keterkaitan, mahalnya Gas Elpiji di kabupaten Pangandaran dan maraknya harga penjualan gas elpiji 3 kg sampai di atas Rp.20 ribu, sehingga membuat gerah masyarakat. Bahkan akhirnya membuat geram Bupati Pangandaran H. Jeje Wiradinata hingga membuahkan pernyataan akan melakukan operasi pasar bila dua hari sebelum lebaran,  harga masih tetap di jual kepada konsumen diatas Rp. 20 ribu.
Bupati pangandaran H,Jeje Wiradinata secara tegas akan di oper alih oleh pemkab Pangandaran utuk memasok langsung kepada konsumen dengan harga di bawah Rp,20,000 di katakan Bupati Sebelum Hari Raya Idulfitri
Namun hingga berita ini diturunkan harga masih saja diatas Rp.20,000, seperti yang terjadi di beberapa desa diwilayah kecamatan harga mencapai hingga 23 ribu rupiah dan 24 ribu rupiah,juga di Kecamatan Mangunjaya, Kecamatan Parigi, dan Langkaplancar. Beberapa warga yang sempat di konpirmasi, awak media, menerangkan bahwa kami beli dari agen,namun harga tetap belum ada penurunan,harga masih di kisaran Rp, 25,000.ungkap  karena mahalnya harga di karenakan langkanya Gas Elpiji menjadi alasan untuk kenaikan harga, menurut warga.
Warga yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan,  yang sangat mengecewakan warga sekarang Gas Elpiji Langka sampai Saya membeli sampai keliling-keliling ungkap warga.
Kami beli dari pengepul di daerah pedesaan,yang suka masok ,juga seharga Rp,23,000, belum ada perubahan,bahwa kami selaku warga masyarakat pernah mendengar di berita melalui media bahwa Bupati Pangandaran H,Jeje Wiradinata, telah menegaskan kepada para pengusaha pangkalan ,agen penyalur Gas elpiji seberat 3 kg,harus menjual jangan sampai memberatkan masyarakat,yang seharusnya menjual ke konsumen minimal Rp,20,000 tegasnya.
Dalam menyikapi hal itu Perwakilan Hiswana Migas Wilayah Pangandaran Agus Koswara, SE menyatakan, fungsi kontrol ditingkat pengecer dan warung ada di pemerintah daerah, pihaknya hanya dapat mengontrol dan mengendalikan sampai ditingkat pangkalan, ungkap Agus.
Untuk mengatasi persoalan tersebut, Agus menyarankan agar pemerintah daerah segera membangun SPBE, agar alur distribusi dan rantai ekonomi dapat terkendali dengan baik, imbuhnya. “Dengan dibangunya SPBE kata Agus diharapkan seluruh persoalan gas elpiji di Kabupaten Pangandaran dapat terkendali, hingga masyarakat lebih bisa menerima manfaat subsidi pemerintah, dan mengharap ada kesadaran para pengepul seharusnya mematuhi aturan main yang telah di tegaskan oleh pemerintah pemkab pangandaran,.jangan bandel,sehingga menjadi gerah warga masyarakat, pungkasnya.*(Budi/KMI)
*** Dimuat di Koran Modus Investigasi ( Cetak ) Edisi 286

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Atasi Kelangkaan Elpiji 3 Kg, Pemkab Pangandaran Harus Segera Miliki SPBE

PANGANDARAN, KMI - Dengan adanya keterkaitan, mahalnya Gas Elpiji di kabupaten Pangandaran dan maraknya harga penjualan gas elpiji 3 k...