BANTEN,KMI - Komisi V DPRD Provinsi Banten rencananya akan memanggil Pemrov
Banten terkait anggaran Bosda yang sampai saat ini molor belum diturunkan ke
Pemkot dan Pemkab di Banten hingga tenaga honorer dan kebutuhan operasional
SMA/SMK-Negeri tersendat.
Ade Awaludin, anggota
komisi V DPRD Provinsi Banten ketika dikonfirmasi menyebut intinya Pemrov
Banten tidak harus menghambat anggaran Bosda sehingga tunjangan gaji tenaga
honorer yang berada di tingkat SMA/SMK-Negeri tertunda.
“Kami belum melakukan
rapat koordinasi (Rakor) panitia kerja dengan Pemrov Banten dalam hal ini Dinas
Pendidikan soal anggran Bosda tersebut. Nanti setelah agenda reses DPRD Banten
rampung kita berkoordinasi juga dengan kawan-kawan di Komisi V untuk memanggil
atau mengundang supaya mengetahui dimana faktor keterlambatannya,” tegas Ade,
Rabu (22/3).
Ade mengaku bahwa
dirinya baru menduduki Komisi V DPRD Kota Tangerang, sehingga belum mengetahui
terlalu banyak persoalan dunia pendidikan.
Namun ia menyebut bahwa
pasca peralihan pendidikan menengah tingkat SMA/SMK konsekwensi Undang-undang
Nomor 23 Tahun 2014 yang di kelola oleh Pemrov Banten sudah mendengar kabar
dari sejumlah praktisi pendidikan yang mengeluhkan anggaran Bosda tersebut.
Seperti diketahaui
beberapa waktu lalu Pemrov Banten merujuk dari asas pelayanan dan kebutuhan
kelancaran pengelolaan SMA/SMK telah membuat Unit Pelaksana Teknis (UPT) di
delapan kabupaten / kota. Informasi yang berhasil dihimpun UPT yang telah
dibuat oleh Pemrov belum terlalu berfungsi jelas lantaran Bosda mandek belum
bisa dimanfaatkan SMA/SMK-Negeri.
Nurhali Kepala
SMK-Negeri 5, Kota Tangerang mengaku sampai saat ini belum menerima anggaran
Bosda dari Pemrov Banten. Ia mengaku prihatin dengan kondisi ini karena banyak
juga tenaga honorer yang bekerja sebagai pengajar dan staf di SMK-Negeri 5
belum mengantongi tunjangan gajinya.
“Untuk keperluan
kebutuhan ATK dan lainnya untung toko percetakan dan buku-buku masih ada yang
percaya. Mereka menghutangkan kepada kami soal keperluan ATK. Nanti dibayar
kalau Bosda sudah cair,” tandas Nurhali berharap.*(Yadi/KMI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar