Bandung, KMI - Perusahaan daerah air Minum (PDAM)
Tirtawening Kota Bandung merupakan salah satu instrumen Pemerintah Kota Bandung
dalam memberikan pelayanan terhadap publik baik dalam pelayanan penyediaan air
bersih maupun pengeloaaan air kotor dan merupakan sumber (Pendapatan Asli
Daerah) PAD untuk pembangunan terbangunnya tatanan kota bermartabat.
Upaya
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam penyediaan air minum dan
pengelolaan air limbah terhitung mulai 1 April 2013 PDAM Tirtawening akan
melakukan penyesuaian tarif pemakaian air.
Dirut PDAM
Tirtawening Kota Bandung, Pian Sopian dalam keterangan persnya mengatakan, tiga kategori pelanggan mulai mengalami
kenaikan tarif yang berbeda dan mulai ditagihkan 1 Mei mendatang,
"golongan sosial itu naiknya sekitar 20 persen, golongan rumah tangga
mengalami kenaikan 40 persen, sedangkan untuk niaga dan industri sekitar 60
persen," terangnya di Jl. Surapati, Selasa (26/03/2013) yang baru lalu.
Menurut
Pian, Kenaikan tarif tersebut dilakukan karena PDAM Tirtawening sejak tahun
2007 belum pernah sekalipun melakukan penyesuaian tarif air minum, padahal
harga material untuk memproduksi air, biaya operasional dan pemeliharaan
jaringan perpipaan, biaya listrik, BBM serta bahan Kimia terus semakin
meningkat.
“Langkah
PDAM Tirtawening tidak menaikan tarif selama lima tahun tersebut dilakukan
karena lebih memprioritaskan melakukan efisiensi terlebih dahulu, namun upaya
tersebut ternyata tidak dapat mengimbangi kebutuhan biaya operasional untuk
pelayanan, “ jelas Pian Sopian
Pian
mengatakan untuk menaikan tarif tidak bisa dilakukan serta merta dilakukan
karena melihat kemampuan masyarakat, "PDAM di daerah lain perdanya setiap
dua tahun sekali harus menaikan tarif, namun PDAM Tirtawening Kota Bandung
tidak menganut itu, kita betul-betul menyesuaikan keadaan lapangan, hal itu
pula yang menyebabkan PDAM Tirtawening Kota Bandung sempat menunggak hutang
sampai 350 milyar yang awalnya dibawah 100 milyar, kita melakukan penyehatan
PDAM sehingga hutang kita sekarang sekitar 40 milyaran" terangnya.
Jika tarif
sosial lama senilai Rp 728, rumah tangga Rp 2.600, dan industri Rp 4.258, pekan
depan tarif baru terendah (sosial) Rp 900,
tertinggi (industri) Rp 6.800. Diakui Pian penyesuaian tarif ini hanya
19% dari skenario seluruh biaya yang kita perlukan untuk biaya program
re-engineering selama lima tahun kedepan yang membutuhkan biaya investasi
sekitar 1,8 triliun, " Ini salah satu skenario untuk penuhi 81 persen
program re-engineering, namun yang 19 persen ini sangat menentukan bantuan dari
investor, hibah pusat dan bantuan daerah," tuturnya.
Pian
menjamin dengan adanya kenaikan maka pelayanan akan lebih baik "alasan yang utama kenaikan tarif ini
untuk meningkatkan pelayanan, pelayanan ini berbanding lurus dengan income yang
kita peroleh, semakin baik kita memberikan pelayanan kepada mayarakat maka
semakin baik pula perolehan yang kita dapat dan itu merupakan jaminan untuk
berinvestasi lebih mengembangkan lebih besar lagi."
Selain tarif
yang mengalami kenaikkan, denda terhadap pelanggan yang menunggak juga
mengalami efisiensi, rendahnya tarif PDAM saat ini menyebabkan kesadaran
membayar juga rendah. "Ini hanya untuk pembelajaran saja kepada
masyarakat, rendahnya denda PDAM yang hanya Rp. 7.500,- saja, saking murahnya
seringkali membuat pelanggar membayar secara akumulasi dua atau tiga bulan
kemudian."
Lebih lanjut
dikatakannya denda ini tidak ada pengaruhnya dengan raihan keuntungan PDAM,
hanya untuk membuat efek jera,
"keterlambatan pembayaran dapat mengganggu operasional kita, namun
sekarang kita atur pendendaan itu jika lewat tanggal 21 kita denda 10 persen
dari nilai tagihan dan 15 persen dari total nilai tunggakan jika lewat sampai
tanggal 1 bulan berikutnya atau paling kurang Rp. 10.000,00," lanjutnya.
Pian juga
akan perbaiki catatan meter dengan alat yang menunjukkan angka teraktual,
"Alat ini akan difungsikan dengan datangnya petugas ke alamat. Kedua, akan
ada layanan SMS untuk info tagihan langganan air yang perlu dibayar. Kemudian
sistem teknis pengaliran air bersih yang terus ditingkatkan," katanya. Dia
menjamin peningkatan pelayanan segera terjadi, dengan adanya kenaikan tarif. * (
HaN )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar