Sumedang, KMI - PT PLN (Persero) mempercepat perbaikan sistem transmisi dari
menara Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (Sutet) pemasok listrik DKI
Jakarta, Banten dan Jawa Barat. Dari normal 16 hari, perbaikan dipercepat
menjadi 8 hari. Demikianlah yang disampaikan oleh General Manager Penyaluran
dan Pusat Pengatur Beban (P3B) Jawa Bali E Haryadi di Sumedang, Jawa Barat,
Minggu (31/3/2013)
"Normal 16 hari, kita akhirnya butuh 8 hari,"
sebutnya.
Percepatan tersebut artinya juga meminimalisir gangguan
seperti pemadaman yang mengenai tiga provinsi. 8 hari proses perbaikan adalah
dari tanggal 28 Maret - 5 April 2013.
"Sejak Kamis pukul 22.00 kemaren, PLN mulai perbaikan
tower Sutet di Sumedang selama 8 hari. Kami sengaja memanfaatkan waktu libur
panjang disaat beban rendah sehingga dampak pemadaman dapat
diminimalisasi," paparnya.
Haryadi mengatakan, untuk pondasi menara sebenarnya sudah
selesai dari enam bulan yang lalu. Pondasi dibuat karena sudah memprediksi
stabilitas pijakan tanah (lanslide) yang terlihat terkikis akibat curah hujan.
"Jadi sekarang itu 8 hari Itu dihitung mulai dari leher
menara keatas dan pemindahan kabelnya, pas saatnya itulah dipadamkan,"
terangnya.
Sutet tersebut menyalurkan listrik dari Mandirancan (Cirebon)
ke Bandung Selatan. Akibatnya transfer daya dari pembangkit yang ada di wilayah
timur Jawa ke wilayah barat (Jakarta dan Jawa Barat) berkurang sekitar 750 Mega
Watt (MW).
Kekurangan pasokan listrik ke Jakarta dan Jawa Barat ini
diupayakan semaksimal mungkin untuk dipenuhi dengan mengoptimalkan pembangkit
yang ada di wilayah barat seperti PLTU Indramayu, PLTU Lontar Tangerang dan
PLTU Priok. *(Henry HTG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar