Jakarta, KMI - Sebanyak 14 juta siswa keluarga
tidak mampu (miskin) pada jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah
Atas (SMA) akan mendapat Bantuan Siswa Miskin 2013 (BSM). Jumlah ini lebih
besar dibandingkan BSM tahun lalu, yaitu sebesar enam juta siswa. Adapun
rincian penambahan tersebut adalah sebesar 8,5 juta untuk siswa SD. Sebelumnya,
kuota penerima BSM SD adalah tiga juta siswa. Kemudian, empat juta siswa untuk
jenjang SMP, dari 1,6 juta kuota siswa SMP di tahun lalu. Pada jenjang SMA,
terdapat sebesar 1,8 juta siswa penerima BSM. Jumlah itu naik dari 1,1 juta
siswa penerima BSM.
Hal itu
dijelaskan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Dirjen Dikmen Kemdikbud) Hamid Muhammad, hari ini (16/5), di
Jakarta. Kenaikan kuota itu pun diikuti dengan besaran unit cost dari
masing-masing penerima BSM. "Untuk SD, SMP ada kenaikan untuk unit cost.
Sedangkan SMA masih tetap, yaitu Rp 1 juta/siswa/tahun," ujar Hamid.
Untuk unit
cost penerima BSM SD, kenaikan sebesar 10 persen yaitu dari Rp 350.000/siswa/tahun menjadi Rp
450.000/siswa/tahun. Sedangkan jenjang SMP, kenaikan unit cost dari Rp
560.000/siswa/tahun menjadi Rp 750.000/siswa/tahun.
Bantuan
Siswa Miskin merupakan jenis bantuan yang diberikan pemerintah kepada para
siswa yang tidak mampu secara ekonomi. Harapan dari keberadaan BSM adalah dapat
memenuhi kebutuhan bersekolah dari siswa miskin, yang tidak ditanggung oleh
Biaya Operasional Sekolah. Adapun alokasi penggunaan BSM mencakup pembelian
baju seragam, buku tulis, sepatu, biaya transportasi.* (Parlin/KMI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar