Bandung, KMI - Pemerintah Provinsi Jawa Barat tidak akan
mengeluarkan anggaran untuk pelaksanaan percontohan penyelenggaraan Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) bidang kesehatan. Demikian dikemukakan
Kepala Dinas Kesehatan Jabar Alma Luciyati.
Menurut
Alma, untuk sosialisasi program BPJS yang akan mulai pada Juni 2013 mendatang
ini, pihaknya akan melakukannya bersamaan dengan program lain yang sebelumnya
sudah berjalan.
"Untuk
sosialisasi dan persiapan program BPJS ini dilakukan bersamaan dengan program
kesehatan lain yang sudah berjalan. Kita sih nekad aja, tidak ada dana khusus
untuk pilot project ini," ujarnya.
Alma
mengatakan, dilakukannya program BPJS di Jabar pada Juli, sebagai bagian dari
proses pembelajaran sebelum dilaksanakan pada Januari 2014 mendatang.
"Kita
lebih dulu menjalankan program BPJS kesehatan ini sebagai proses pembelajaran,
sehingga jika ada kekurangan dalam proses itu, kita bisa segera dilakukan
sebelum BPJS kesehatan diberlakukan," tutur Alma, kepada wartawan usai
pembukaan acara Diseminasi Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) di Hotel Aston
Primera Pasteur, Kota Bandung, Rabu (15/05).
Alma
menambahkan, rencananya setiap warga yang ikut dalam program BPJS ini akan
dikenakan premi asuransi masing-masing senilai Rp 15.500 per bulan.
"Pelayanan
yang akan diberikan nantinya sama, kita tidak membedakannya baik untuk mereka
yang mampu maupun tidak," katanya. *(Parno/A-001)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar