Bandung, KMI - Bank Indonesia Wilayah Jabar
Banten selama Januari-Maret 2013 memusnahkan sebanyak uang rusak senilai 192
juta rupiah.
Kepala BI
Jabar Banten, Dian Ediana Rae mengatakan Bank Indonesia secara rutin melakukan
kegiatan Pemberian Tanda Tidak Berharga (PTTB) terhadap uang tidak layak edar
(UTLE) untuk kemudian dilakukan pemusnahan.
“Jumlah uang
tidak layak edar yang dimusnahkan oleh Bank Indonesia di Wilayah Jawa Barat
pada triwulan I-2013 mengalami kenaikan dari triwulan sebelumnya dari 181 juta bilyet menjadi 192 juta
bilyet,” ujarnya di Bandung.
Jenis
pecahan yang paling banyak dimusnahkan pada periode laporan adalah jenis
pecahan kecil (Rp1.000 – Rp5.000) sebesar 55,08% dari keseluruhan bilyet yang
dimusnahkan Bank Indonesia wilayah Jawa Barat, sementara jumlah uang dengan
pecahan sedang (Rp10.000 dan100.00 - Rp20.000) sebesar 36,60% dan pecahan besar
(Rp50.000 dan Rp100.000) sebesar 8,31% dari total bilyet yang dimusnahkan.
Hal ini
menunjukan bahwa uang pecahan kecil lebih cepat rusak dibandingkan uang dengan
pecahan besar maupun sedang.
“Sebagai upaya untuk memperpanjang umur uang,
Bank Indonesia memberikan sosialisasi mengenai cara memperlakukan uang dengan
baik dan benar melalui 3D- Didapat, Disimpan, Disayang.”
Selain itu
BI mencatat selama tiga bulan pertama tahun ini 6.149 lembar uang palsu
berhasil ditemukan di Wilayah Jawa Barat selama triwulan I-2013. Jumlah temuan
tersebut mengalami penurunan sebesar 40,3% (qtq) bila dibandingkan dengan
triwulan sebelumnya yang mencapai 10.302 lembar.
Demikian
juga secara nominal jumlah uang palsu yang ditemukan mengalami penurunan dari
Rp865,02 juta pada triwulan V-2012 menjadi Rp429,88 juta atau turun sebesar
50,3%(qtq). Nominal pecahan uang palsu yang paling banyak ditemukan adalah uang
pecahan besar yaitu yaitu pecahan Rp100.000 sebanyak 2.706 lembar atau 44,01%
dan pecahan Rp50.000 sebanyak 3.085 embar atau 50,17% dari total bilyet uang
palsu yang ditemukan.
“Sebagai
upaya untuk untuk menanggulangi peredaran uang palsu tersebut, Bank Indonesia
terus berupaya untuk meningkatkan security features uang yang dicetak dan terus
memberikan sosialisasi ciri-ciri keaslian uang rupiah kepada semua lapisan
masyarakat serta iklan layanan masyarakat mengenai 3D yaitu Dilihat, Diraba dan
Diterawang. * (A-002)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar