Jakarta, KMI - Pergelaran acara
"Anti-Corruption Clearing House (ACCH) Goes to Campus 2013" yang
berlangsung sejak 26 Maret 2013 di kampus Universitas Paramadina Jakarta, resmi
ditutup pada Rabu (24/4) yang baru lalu. Penutupan acara diisi dengan kuliah
umum oleh Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto, yang membawakan materi bertema
"Peran Civitas Akademika dalam Pemberantasan Korupsi". Selain kuliah
umum, pada penutupan acara yang berlangsung di Aula Nurcholis Madjid
Universitas Paramadina ini digelar juga talkshow yang disiarkan langsung oleh
salah satu radio swasta, pentas musik oleh grup Simphoni, serta pengumuman
pemenang lomba penulisan esai, lomba Twitter, dan lomba debat mahasiswa.
Dalam
kuliahnya di hadapan mahasiswa, Bambang memaparkan tentang program-program
penindakan dan pencegahan KPK, termasuk tentang gerakan antikorupsi di
Indonesia bagi civitas akademika. Menurutnya, kalangan kampus bisa melakukan
beberapa hal, seperti menggali, merumuskan, dan mengembangkan nilai dan prinsip
antikorupsi. "Selain itu membuat grand design untuk memberantas korupsi,
lalu merevisi dan menyempurnakan perundang-undangan korupsi, mengembangkan
strategi dan program, membangun lembaga watchdog, dan menjadi pressure group,
serta membentuk kader dan karakter antikorupsi," papar Bambang.
Di akhir
peparannya, Bambang menyatakan bahwa masa depan Indonesia adalah milik bersama
dan sangat tergantung dengan apa yang akan dilakukan pada hari ini.
"Melalui tekad yang kuat, sikap dan perilaku optimis, kemampuan
mengkonsolidasikan dan menyinergikan orang serta elemen kebaikan untuk merebut
ridho illahi menjadi modal utama untuk menaklukkan korupsi," pungkas
Bambang.
Sementara
itu, saat menutup acara "ACCH Goes To Campus Festival 2013" ini,
Bambang mengungkapkan bahwa dilihat dari antusiasme, kemeriahan, dan
keberhasilan seluruh acara yang diselenggarakan oleh civitas akademika
Universitas Paramadina, kegiatan ini bisa dijadikan contoh bagi universitas-universitas
lain yang akan mengadakan acara serupa ke depannya. "Kami berharap
serangkaian acara yang telah dilakukan di Universitas Paramadina ini menjadi
bagian yang penting untuk sosialisasi dan kampanye portal ACCH ke lingkup
masyarakat yang lebih luas," ujarnya.
Bambang
melanjutkan, regenerasi koruptor paling berhasil terjadi di Indonesia, karena
pelaku tindak pidana korupsi sekarang bergeser pada usia muda. Oleh karena itu,
mahasiswa sebagai bagian dari pemuda, diharapkan dapat menjadi penggerak
antikorupsi. Terlebih, bantuan seluruh mahasiswa masih sangat diperlukan KPK
untuk dapat lebih mengembangkan ACCH. "Impian kami ke depan, ACCH akan
menjadi salah satu sumber yang paripurna dan lengkap yang berkaitan dengan
hal-hal pemberantasan tindak pidana korupsi," tutupnya.
"ACCH
Goes To Campus Festival 2013" yang merupakan hasil kerja sama KPK,
Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ), dan Universitas
Paramadina, menjadi ajang dan kesempatan bagi banyak pihak untuk berkolaborasi
dan melakukan kampanye bersama dalam menyebarluaskan pengetahuan antikorupsi
melalui portal ACCH. Diperlukan kerja sama dengan berbagai pihak untuk
membangun sebuah portal antikorupsi, mulai dari aparat penegak hukum lain, NGO,
dan yang paling penting adalah para akademisi.
ACCH
terimplementasi dalam beberapa program, di antaranya Portal ACCH yang
dikembangkan sebagai wadah online yang berisi data dan informasi mengenai
antikorupsi. Beberapa fitur yang terus dikembangkan adalah arsip penindakan
(penyidikan, penuntutan, putusan pengadilan), arsip sorotan kasus korupsi, data
statistik, edukasi antikorupsi, tanya-jawab antikorupsi, publikasi riset dan
kajian, dan sebagainya. * (Humas KPK/A-001)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar