Senin, 29 Juli 2013



Tahu Berpengawet Mayat Dijual Bebas di Kayuagung
# Kadar Mencapai 80 Persen
Diproduksi di Cokro.
OKI, KMI  - Tahu berpengawat mayat (formalin) banyak dijual di pasar Kayuagung, tak tanggung- tanggung kadar yang digunakan untuk  meracuni konsumen itu mencapai 80 persen. Parahnya lagi, produsen pembuatan tahu tersebut berada di wilayah Kayuagung, persisnya di lorong Cokro.
Temuan yang mencengangkan ini, berdasarkan hasil sidak oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), belum lama ini
Kepala Dinkes OKI, dr Mgs M Hakin MKes, melalui Kasi Penyehatan Lingkungan, Makanan dan Minuman, Zubaida, kemarin, mengatakan, dari hasil sidak di pasar Kayuagung, hampir rata-rata tahu yang dijual pedagang menggunakan formalin yang berbahaya bagi kesehatan" Dari banyak tahu yang dijual di pasar kami dikejutkan ada tahu yang memiliki kadar formalin hampir 100 persen, yakni 80 persen dari salah seorang pedangan, saat kami tanya dari mana mendapatkan tahu tersebut, pedagang tersebut mengatakan, dibelinya dari produsen tahu di lorong Cokro bernama Mulyadi" kata Zubaida.
Untuk membuktikan hal tersebut tim sidak, langsung mendatangi pabrik pembuatan tahu milik Mulyadi" Setelah kami ke sana memang benar semua tahu yang diproduksi Mulyadi menggunakan formalin, namun saat kami uji ternyata kadarnya 10 persen" ujarnya.
Disinggung mengenai tindakan yang diambil oleh Dinkes dan Disperindagkop, Zubaida, menjelaskan pihaknya tidak melakukan tindakan tegas, hanya sebatas teguran untuk tidak mengulangi lagi perbuatannya menjual dan memproduksi tahu berformalin.
Dikatakannya, selain tahu yang ditemukan menggunakan formalin, ada juga mie basah" Yang kadarnya mencapai 50 persen, namun produsennya bukan di Kayuagung, tetapi di Palembang" jelasnya.
Selain sidak pasar tradisional, sidak juga dilakukan di minimarket, seperti Indomaret dan Alfamart, dalam sidak tersebut juga ditemukan manakan dan miniman yang kadaluarsa, masih dijual oleh toko tersebut.
Terpisah Sunari, pemilik wateg di Kayuagung, mengaku hampir sebagai pedagang menjual tahu berformalin, namun ada juga pedagang yanf jujur menjual tahun tidak berformalin, dan setiap hari dia selalu membeli tahu tidak berformalin" ciri-ciri tahu tidak menggunakan formalin, teksturnya lembek dan muda hancur, berbeda dengan yang pakai formalin teksturnya keras dan kenyal tidak muda hancur" jelas Sunarti.
Seperti diketahui, formalin adalah jenis zat kimia yang digunakan untuk pengawet mayat, pengawet kayu dan lain sebagainya. Penggunaan formalin dalam makanan dalam kesehatan sangat berbahaya bagi tubuh, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk jangka pendek biasanya akan berdampak pada mual pada lambung, dan berbagai penyakit lainnya, sementara dampak jangka panjang bagi tubuh akan menyebabkan penyakit kanker.
" Penggunaan formalin pada makanan dan minuman, sekecil apapun kadarnya tetap berpengaruh pada kesehatan" tandasnya.*(Haris)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Atasi Kelangkaan Elpiji 3 Kg, Pemkab Pangandaran Harus Segera Miliki SPBE

PANGANDARAN, KMI - Dengan adanya keterkaitan, mahalnya Gas Elpiji di kabupaten Pangandaran dan maraknya harga penjualan gas elpiji 3 k...