Selasa, 02 Juli 2013

Heryawan : Petani adalah Pahlawan Ketahanan Pangan



Bandung, KMI - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan kembali menegaskan komitmennya membangun program ketahanan pangan. Menurutnya membicarakan ketahanan pangan mustahil bila tidak membahas ketahanan pertanian kita. Dan ketahanan pertanian sangat ditentukan oleh para petani. Sehingga tidak berklebihan bila kita menyebut para petani sebagai pejuang pangan atau pahlawan ketahanan pangan.
Tanpa petani yang kuat dan handal, mustahil mewujudkan ketahanan pangan. Untuk itu perhatian Pemerintah Provinsi Jawa Barat terhadap para petani, selain meningkatkan kemampuan produksinya, juga memperhatikan kesejahteraannya.
“Di negara manapun, tak terkecuali Amerika Serikat dan Eropa, para petaninya dilindungi negara, bahkan diintervensi agar mereka mampu menjadi petani yang kuat, produktif sekaligus sejahtera. Maka di Jawa Barat pun, sejak tahun 2011, kami sudah menggelontorkan sejumlah bantuan dan dukungan. Diantaranya bantuan traktor tangan, yang dari tahun ke tahun terus meningkat jumlahnya,” tegas Heryawan di hadapan hadirin acara Malam Cinta Lingkungan, Gerakan 100 Ribu Selamatkan sawah Produktif, yang memadati Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) ITB, Jl Taman Sari, Kota Bandung, Minggu (30/6) malam. Hadir dalam acara itu, Walikota Bandung terpilih periode 2013-2018, Ridwan Kamil.
Dirinya, ujar Kang Aher sangat mengapresiasi gerakan 100 ribu tersebut. Menurutnya ini merupakan upaya kongkrit yang dapat dikerjakan secara bersama-sama dengan motivasi ibadah. “Saya sangat mendukung gerakan ini. Siapa lagi yang akan memikirkan nasib petani dan ketahanan pangan kita, kalau bukan dari kita sendiri dan dimulai dari diri sendiri dengan memberikan dukungan minimal Rp 100 ribu,” tuturnya. Apalagi menurut pihak penggagas yakni Dompet Dhuafa, gerakan ini akan mampu menyelamatkan 100 ribu hektar sawah, memberdayakan 100 ribu sarjana pertanian dan mendongkrak tingkat kesejahteraan sekitar 1 juta petani dan kaum dhuafa.
Lebih lanjut Kang Aher ,menyebutkan, sebelumnya, Pemerintah hanya memberikan bantuan traktor tangan kepada petani atau Gapoktan setiap tahunnya hanya hitungan puluhan. Namun sejak tahun 2011, Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberi bantuan sekitar 500 traktor tangan, tahun 2012 sebanyak 750 buah dan tahun 2013 sejumlah 1.500 unit traktor. Adapun hingga saat ini jumlah Gapoktan yang memiliki traktor tangan sudah mencapai 10.000 buah. Adapun jumlah Gapoktan yang tercatat hingga kini mencapai 15.000 buah. “Kekurangan 5000 buah akan dipenuhi bertahap 2.500 pada tahun 2014 dan sisanya pada tahun 2015,” ujarnya.
Menurut Kang Aher, bersama provinsi lain melalui wadah Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI), dirinya mengusulkan sebuah resolusi kepada Presiden, berisi upaya memperkuat ketahanan pangan nasional. Diantaranya yakni, segera membentuk lembaga keuangan atau Bank khusus pertanian, memberikan subsidi melalui kebijakan fiskal serta peraturan yang mempertahankan kawasan lahan basah. Dan khusus di Jawa Barat, akan terus mencetak lahan sawah baru di kawasan selatan dan mendorong pendirian lumbung pangan di setiap desa. “Sudah cetak sekitar 3000 hektar sawah baru di Jawa Barat selatan,” ungkapnya. * (Rep/Hms/A-001/KMI)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Atasi Kelangkaan Elpiji 3 Kg, Pemkab Pangandaran Harus Segera Miliki SPBE

PANGANDARAN, KMI - Dengan adanya keterkaitan, mahalnya Gas Elpiji di kabupaten Pangandaran dan maraknya harga penjualan gas elpiji 3 k...