Jumat, 19 April 2013

Info Untuk Dishub Kota Bandung, Terminal Cicaheum Berubah Fungsi Jadi Pasar



Bandung, KMI – Tidak jelas mekanismenya, terminal Cicaheum berubah fungsi menjadi pasar khususnya pada pagi hari. Ratusan warga pedagang berjualan dilintasan angkutan kota terminal tersebut, sehingga mengakibatkan kemacetan lalu lintas yang sangat parah di sepanjang jalan dilingkungan terminal.
Pantauan Modus Investigasi dilapangan, berubah fungsinya lahan terminal menjadi pasar sehingga mengakibatkan angkutan kota ke berbagai jurusan harus ngetem di ruas jalan diluar terminal. Bus-bus luar kota ke arah Cirebon, Tasikmalaya, Garut dan jurusan lainnya dengan seenaknya ngetem di sepanjang jalan diluar terminal akibat terminal yang disulap menjadi pasar.
Beberapa supir angkutan kota dan kondektur bus luar kota yang ditanya kenapa mereka ngetem disepanjang jalan diluar terminal, kepada wartawan mengatakan hal itu terjadi karena mereka tidak bisa memanfaatkan terminal yang sudah berubah menjadi pasar. Berubahnya ruas terminal menjadi pasar juga menimbulkan keengganan para penumpang masuk terminal karena selain sumpek oleh warga pedagang, juga angkutan kota yang seharusnya melintas di terminal tersebut tidak masuk, malah memutar disebelah timur terminal karena tidak bisa melintas akibat jongko para pedagang yang berjejer di terminal.
Sementara itu, Modus Investigasi yang mengajak warga pedagang ngobrol-ngobrol kepada wartawan mengatakan bahwa pihaknya membayar sekitar Rp 3 juta sampai Rp 5 juta per jongko. Bila dikalkulasi dengan ratusan jongko didalam terminal Cicaheum, diprediksi bahwa retribusi sewa lahan tersebut bisa mencapai ratusan juta rupiah, namun tidak jelas apakah retribusi tersebut masuk ke Kas Pemkot Bandung yang merupakan Pendapatan Asli Daerah (PAD) atau sebaliknya hanya memperkaya oknum-oknum tertentu di terminal Cicaheum.
Kepala Terminal Cicaheum, Jujun Juanda yang ditemui di ruang kerjanya di terminal Cicaheum kepada Modus Investigasi mengatakan, dirinya tidak berwenang mengurusi masyarakat pedagang di terminal, karena pihaknya hanya mengurusi keluar dan masuknya bus ke terminal.
Bagian berwenang mengurusi masyarakat pedagang tersebut adalah Kepala bagian retribusi terminal, H. Anno. Wartawan yang berusaha menemui H. Ano di kantornya, tidak berhasil ditemui. Ruang kantornya kosong, dan teras ruang kerjanya juga berubah menjadi tempat lesehan orang-orang yang biasa berada di terminal Cicaheum. Informasinya Kepala Bagian Retribusi Terminal Cicaheum ini sangat jarang masuk kantor.
Bagaimana pembenahan terminal Cicaheum, dan bagaimana mengembalikan fungsinya sebagai terminal bus antar kota dan angkutan kota, perlu penanganan pihak Dinas Perhubungan Kota Bandung, demi terwujudnya Ketertiban, Kebersihan, dan Keindahan dilingkungan terminal tersebut, juga mengatasi kemacetan dilingkungan terminal. * (Rys/Des/HaN)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Atasi Kelangkaan Elpiji 3 Kg, Pemkab Pangandaran Harus Segera Miliki SPBE

PANGANDARAN, KMI - Dengan adanya keterkaitan, mahalnya Gas Elpiji di kabupaten Pangandaran dan maraknya harga penjualan gas elpiji 3 k...