Jumat, 17 Mei 2013

BI Musnahkan Uang Palsu




Bandung, KMI - Bank Indonesia Wilayah Jabar Banten selama Januari-Maret 2013 memusnahkan sebanyak uang rusak senilai 192 juta rupiah.
Kepala BI Jabar Banten, Dian Ediana Rae mengatakan Bank Indonesia secara rutin melakukan kegiatan Pemberian Tanda Tidak Berharga (PTTB) terhadap uang tidak layak edar (UTLE) untuk kemudian dilakukan pemusnahan.
“Jumlah uang tidak layak edar yang dimusnahkan oleh Bank Indonesia di Wilayah Jawa Barat pada triwulan I-2013 mengalami kenaikan dari triwulan sebelumnya  dari 181 juta bilyet menjadi 192 juta bilyet,” ujarnya di Bandung.
Jenis pecahan yang paling banyak dimusnahkan pada periode laporan adalah jenis pecahan kecil (Rp1.000 – Rp5.000) sebesar 55,08% dari keseluruhan bilyet yang dimusnahkan Bank Indonesia wilayah Jawa Barat, sementara jumlah uang dengan pecahan sedang (Rp10.000 dan100.00 - Rp20.000) sebesar 36,60% dan pecahan besar (Rp50.000 dan Rp100.000) sebesar 8,31% dari total bilyet yang dimusnahkan.
Hal ini menunjukan bahwa uang pecahan kecil lebih cepat rusak dibandingkan uang dengan pecahan besar maupun sedang.
 “Sebagai upaya untuk memperpanjang umur uang, Bank Indonesia memberikan sosialisasi mengenai cara memperlakukan uang dengan baik dan benar melalui 3D- Didapat, Disimpan, Disayang.”
Selain itu BI mencatat selama tiga bulan pertama tahun ini 6.149 lembar uang palsu berhasil ditemukan di Wilayah Jawa Barat selama triwulan I-2013. Jumlah temuan tersebut mengalami penurunan sebesar 40,3% (qtq) bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang mencapai 10.302 lembar.
Demikian juga secara nominal jumlah uang palsu yang ditemukan mengalami penurunan dari Rp865,02 juta pada triwulan V-2012 menjadi Rp429,88 juta atau turun sebesar 50,3%(qtq). Nominal pecahan uang palsu yang paling banyak ditemukan adalah uang pecahan besar yaitu yaitu pecahan Rp100.000 sebanyak 2.706 lembar atau 44,01% dan pecahan Rp50.000 sebanyak 3.085 embar atau 50,17% dari total bilyet uang palsu yang ditemukan.
“Sebagai upaya untuk untuk menanggulangi peredaran uang palsu tersebut, Bank Indonesia terus berupaya untuk meningkatkan security features uang yang dicetak dan terus memberikan sosialisasi ciri-ciri keaslian uang rupiah kepada semua lapisan masyarakat serta iklan layanan masyarakat mengenai 3D yaitu Dilihat, Diraba dan Diterawang. * (A-002)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Atasi Kelangkaan Elpiji 3 Kg, Pemkab Pangandaran Harus Segera Miliki SPBE

PANGANDARAN, KMI - Dengan adanya keterkaitan, mahalnya Gas Elpiji di kabupaten Pangandaran dan maraknya harga penjualan gas elpiji 3 k...