Rabu, 01 Mei 2013

Dedy Dores Akan Pimpin Garut ?



Bandung, KMI – Dedy Dores, penyanyi dan komposer kondang yang belakangan ini aktif dalam dunia politik menjadi buah bibir dalam berbagai perbincangan warga Garut, setelah Kabupaten yang dikenal dengan nama kota Intan ini beberapa kali mengalami krisis dalam kepemimpinan.
Setelah 2 orang Bupati lengser sebelum masa jabatannya berakhir ditambah dengan peristiwa mengundurkan dirinya salah satu wakil Bupati Garut, kini warga kota ini sering memperbincangkan figur Bupati atau wakil Bupati yang cocok memimpin Garut.
Dari sederet nama yang sering diperbincangkan dan menjadi buah bibir salah seorang diantaranya adalah figur Dedy Dores. Figur yang satu ini diperbincangkan, karena selama ini dikenal dengan perilaku dan tindakan serta sentuhan dengan perasaan. Hal itu terlihat dari ratusan syair lagu ciptaannya semua bermakna perasaan yang dipadukan dengan warna religi.
Menilik dari perbincangan warga tersebut, Modus Investigasi mempunyai kesempatan wawancara eksklusif dengan tokoh gaek yang satu ini disalah satu hotel berbintang di bilangan Bandung Tengah.
Koran Modus Investigasi (KMI) : Selamat Siang Kang, nampaknya agak santai nih !? apa ada waktu untuk wawancara ? ( KMI yang sudah lama menunggu mendatangi Dedy Dores setelah melihat tamunya mohon) diri.
Dedy Dores (DD) : Hey, Bung Hans ! kemana saja !? Alhamdulillah...tanpa disangka kita bertemu lagi, mangga! Silahkan.. tp jangan lama ya soalnya saya Insya’allah siang ini ada rencana mau berangkat ke Jakarta. ( Dedy Dores menjabat tangan KMI )
KMI : Agak tertarik juga dengan keberadaan Kang Dores nih. Soalnya beberapa kali kami ke Garut, Kang Dores ramai di perbincangkan masyarakat Garut dan nyaris menjadi buah bibir..
DD : Masa..!?, baru dengar itu ! tentang apa ya !? apa saya ada kekhilafan !?
KMI : Justru bukan kekhilafan atau sisi negatif yang ramai di masyarakat tapi Kang Dedy Dores ini di sorot sebagai figur yang tepat untuk memimpin Garut, apa ada rencana untuk itu !?
DD : (Dengan senyum) Beberapa tokoh masyarakat Garut mewacanakan saya maju untuk mencalonkan diri sebagai calon Bupati atau Calon Wakil Bupati di Garut, namun wacana tersebut butuh pemikiran matang, seperti Bung tahu, saya tadinya sudah bulat ikut bertarung dalam Pilgub Jabar dan sudah sempat daftar di KPU, namun karena sesuatu hal niat itu kita urungkan dan pendaftaran Pilgub kita batalkan. Untuk Kab. Garut ini kita sedang mempelajari keinginan masyarakat sekitar untuk figur pemimpin mereka disana.
KMI : Tapi Informasinya, Kang Dores sudah melangkah terhadap persiapan untuk itu, malah sudah ada calon pasangannya. Bagaimana kebenarannya !?
DD : Anda memang sangat jeli memperhatikan suasana yang terjadi dilapangan ! hal sekecil apapun tidak pernah luput dari perhatian anda..( sambil menepuk pundak KMI ).
KMI : Bagaimana kebenaran informasi ini ? dan siapa figur yang berpasangan dengan anda (KMI mendesak).
DD : He..he.., nanti saya kasih foto ! anda cari sendiri namanya dan simpulkan sendiri kesimpulan wacana tersebut. (Dores tertawa kecil).
KMI : Bagaimana sudut pandang Kang Dedy Dores terhadap Garut dari sisi geografis dan karakter masyarakatnya ?
DD : Garut itu singkatan dari Garuda Utama, bahkan julukannya kota Intan oleh Presiden RI Pertama. Akan tetapi kenyataannya begitu semrawut, apa yang dikatakan itu tidak terbukti, akan tetapi harus kita sadari dan maklumi. Tidak usah bicara ke belakang karena tidak akan ada habis-habisnya, yang penting bagaimana mulai sekarang ke depan. Menurut saya seniman adalah ahli politik dan strategi, hanya kami-kami ini sudah mempercayakan kepada pemerintah untuk mengelola daerahnya bahkan sampai ke negara kesatuan RI. Kami seniman khususnya musik berpolitik untuk dirinya sendiri serta mengatur strategi dalam musiknya dan mengangkat artis pendatang baru yang akan dijadikannya idola.
KMI : Lalu seperti apa yang Kang Dores pikirkan untuk suatu perubahan di Garut ?
DD : Kenapa Daerah semrawut? bahkan negara kita pun tidak jelas arahnya, karena rasa dan perasaan itu sudah lama hilang. Rasa kebersamaan, rasa saling mengasihi, rasa saling menghormati dan lain-lain. Ini yang membuat bangsa ini hilang makna cintanya, saling berebut kekuasaan, saling jelek menjelekkan, saling bunuh karakter. Lalu kapan peningkatan SDM?, kapan pembangunan daerah2 khususnya yang terpencil dan terisolir kalau hanya asyik berwacana yang tidak jelas!?. Kalau saya jadi pemimpin di Garut, yang saya dahulukan adalah system yang harus saya rubah !. Kalau tidak, kita semua termasuk saya akan terlibat dan terkena kasus korupsi, sudah pasti karena apa ?
KMI : Program khusus untuk membangun Garut kalau Akang terpilih sebagai Bupati ataupun Wakil Bupati Garut ?
DD : Ide dan perancang otonomi daerah Bpk Prof. Rias Rasyid itu teman saya, bagus dan cemerlang, betul-betul semua untuk kesejahteraan rakyat, hasilnya untuk daerah sendiri-sendiri, akan tetapi menurut saya ada celah yang menjadikan korupsi besar-besaran di setiap daerah, tidak ada kontrol dari pusat, akhirnya oleh oknum-oknum pejabat dijadikan lahan dan rakyat tetap sengsara, bahkan makin terpuruk. Inilah kenapa saya bilang sistemnya yang harus dirubah, tetapi dengan otonomi daerah akan membuat rakyat bisa menikmati hasilnya dan memperkecil korupsi yang sekecil-kecilnya. Garut harus dipimpin oleh manusia  yang berjiwa seni, karena seniman olah raganya yaitu olah rasa, Garut harus dijadikan kota wisata, kota Intan yang dimaksud Bpk Presiden RI pertama, banyak yang bisa dibangun di Garut, ok !.  
Setelah Garut beberapa kali mengalami pemimpin yang bermasalah, daerah ini memang membutuhkan figur pemimpin yang peka akan rasa. Ada satu hal yang menarik dalam statement Dedy Dores diakhir wawancara yang mengatakan bahwa di Garut perlu tujuan yang berkaitan dengan individu, mencakup perubahan yang berupa pengetahuan, tingkah laku, jasmani dan rohani dan kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki untuk hidup di dunia dan akhirat.
Juga tujuan yang berkaitan dengan masyarakat, mencakup tingkah laku masyarakat, tingkah laku individu dalam masyarakat, perubahan kehidupan masyarakat dan memperkaya pengalaman masyarakat. Serta tujuan profesional yang berkaitan dengan pendidikan dan pengajaran sebagai ilmu, sebagai seni, sebagai professi, dan sebagai kegiatan masyarakat. * (Hans Nainggolan/KMI)    

1 komentar:

  1. Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Sri Rahayu asal Surakarta, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil di daerah surakarta, dan disini daerah tempat mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat Jl. Letjen Sutoyo No. 12 Jakarta Timur karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya 0853-1144-2258 atas nama Drs Muh Tauhid SH.MSI beliaulah yang selama ini membantu perjalanan karir saya menjadi PEGAWAI NEGERI SIPIL, alhamdulillah berkat bantuan bapak Drs Muh Tauhid SH.MSI SK saya dan 2 teman saya tahun ini sudah keluar, bagi anda yang ingin seperti saya silahkan hubungi bapak Drs Muh Tauhid SH.MSI, siapa tau beliau bisa membantu anda

    BalasHapus

Atasi Kelangkaan Elpiji 3 Kg, Pemkab Pangandaran Harus Segera Miliki SPBE

PANGANDARAN, KMI - Dengan adanya keterkaitan, mahalnya Gas Elpiji di kabupaten Pangandaran dan maraknya harga penjualan gas elpiji 3 k...