Sabtu, 11 Mei 2013

Mabes Polri: Sumber dana teroris berasal dari merampok



Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia hingga saat ini masih menyelidiki peranan 20 orang jaringan teroris yang telah diamankan di beberapa wilayah. Para terduga teroris tersebut dibekuk di Jakarta, Bandung, Batang dan Kebumen.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar, menjelaskan bahwa para anggota teroris ini sudah sangat terorganisir dalam melakukan aksi. Bahkan menurut Boy, aliran dana yang didapat oleh jaringan teroris ini adalah melakukan aksi perampokan disejumlah Bank.
"Pengumpulan dana (Fai) didapat dari sejumlah uang dari setiap kejahatan yang dilakukan. Saat ini tercatat dalam data kami adalah perampokan," ujar Boy di Mabes Polri, Jumat (10/5).
Boy melanjutkan, beberapa perampokan yang tercatat, antara lain yang terjadi di BRI di Batang, Jawa Tengah, senilai Rp 790 juta. Selain itu juga perampokan BRI di Grobokan kerugian senilai Rp 630 juta dan BRI Lampung senilai Rp 460 juta.
"Hingga saat ini kami sedang menelusuri catatan yang diduga kuat, sebagai pihak yang menerima aliran-aliran dana ini, akan kami ungkap terkait langsung dengan aktivitas di Poso," ucap Boy.
Boy melanjutkan, dari sejumlah pelaku teroris yang diamankan oleh Densus 88 beberapa di antaranya adalah merupakan kelompok Abu Omar yang juga terlibat dalam pendanaan teror yang ada di Poso.
"Berdasarkan informasi, mereka terlibat aksi perampokan toko emas di Tambora, perampokan Bank BRI di Wilayah Batang," katanya. *

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Atasi Kelangkaan Elpiji 3 Kg, Pemkab Pangandaran Harus Segera Miliki SPBE

PANGANDARAN, KMI - Dengan adanya keterkaitan, mahalnya Gas Elpiji di kabupaten Pangandaran dan maraknya harga penjualan gas elpiji 3 k...