Jumat, 01 November 2013

Kampanyekan Gerakan Antikorupsi, KPK Selenggarakan Festival Film Antikorupsi



Jakarta,KMI - Demi berhasilnya gerakan antikorupsi, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus berupaya mengembangkan strategi kampanye antikorupsi untuk mendorong peran aktif masyarakat. Salah satunya dilakukan melalui pendekatan seni budaya dengan menyelenggarakan Festival Film Antikorupsi (Anti-Corruption Film Festival – ACFFest) 2013. Peluncurannya secara resmi dilakukan di Jakarta, hari ini (24/9) yang lalu, bertempat di Gedung KPK, Jl. HR. Rasuna Said.
ACFFest 2013 merupakan rangkaian kegiatan festival film antikorupsi yang menjadi wadah sekaligus membuka kesempatan seluas-seluasnya kepada masyarakat dan film-maker di seluruh Indonesia untuk mengikutsertakan karya filmnya yang diproduksi pada rentang 1 Januari 2000 – 22 November 2013. Film yang dapat diikutsertakan dalam festival ini adalah film yang bertemakan kejujuran, integritas dan transparansi maupun perlawanan terhadap korupsi yang terdiri atas 6 kategori, yakni film fiksi panjang, film fiksi pendek, film dokumenter panjang, film dokumenter pendek, film animasi dan games animasi.
Film yang diikutsertakan dalam kompetisi akan diseleksi oleh tim juri independen yang terdiri atas sutradara, tokoh dan pakar film dalam bidangnya masing-masing. Pendaftaran dibuka selama 2 bulan sejak 22 September hingga 22 November 2013. Masyarakat dapat melakukan pendaftaran dengan menghubungi panitia atau mengakses www.acffest.org dan email info@acffest.org untuk informasi lengkapnya.
Selain kompetisi film, ACFFest 2013 akan menyelenggarakan masterclass dengan sutradara film Indonesia, film screening dan  pemutaran keliling (mobile theater) dalam rangkaian kegiatan roadshow di beberapa kota, di antaranya Jakarta, Bandung, Padang Panjang, Yogyakarta, Malang, Balikpapan dan Palu. Puncak kegiatan akan digelar pada peringatan Hari Antikorupsi Sedunia, 9 – 12 Desember 2013 di Jakarta dengan melakukan pemutaran film-film terbaik dan ditutup dengan penganugerahan.
KPK menilai pendekatan seni budaya, khususnya film, dalam kampanye antikorupsi merupakan medium kreatif yang sangat strategis, karena film dapat menyentuh langsung masyarakat. Film mampu menghadirkan berbagai pencitraan, narasi, kisah dan impresi dramatik yang menyentuh dan menggugah kesadaran penonton. Melalui film, nilai-nilai antikorupsi lebih cepat dan mudah dipahami oleh masyarakat.  
Hal ini telah dibuktikan. Kerja sama KPK dengan Transparency International (TII), USAID dan para sineas Indonesia setahun lalu ternyata memberikan dampak yang sangat luar biasa. Omnibus empat film pendek antikorupsi dalam Kita versus Korupsi (KvsK) yang diputar di 17 kota berhasil menyedot perhatian hampir 800 ribu penonton. Sebagian besar masyarakat terkesan. Mengulang kesuksesan tersebut, kini masyarakat diajak berperan aktif dalam pemberantasan korupsi dengan menuangkan pemikiran dan apresiasinya dalam bentuk film serta memiliki kesempatan untuk mempersembahkan karya filmnya kepada seluruh masyarakat Indonesia. Ayo, menjadi bagian dari gerakan antikorupsi!* (Humas KPK/HaN)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Atasi Kelangkaan Elpiji 3 Kg, Pemkab Pangandaran Harus Segera Miliki SPBE

PANGANDARAN, KMI - Dengan adanya keterkaitan, mahalnya Gas Elpiji di kabupaten Pangandaran dan maraknya harga penjualan gas elpiji 3 k...